Laman

Jumat, 29 Juni 2012

Kubacakan Sebait Cinta




Ketika kamu tertidur, aku di sisimu menjaga
merangkai permata kehidupan kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan kata.
Mimpi indah tercipta.

Kutatap wajahmu, kamu manis pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih tersisa
seperti terselip sekuntum bunga.
Kucium bunga itu dengan kecupan mesra
di lembaran sajak kujadikan tandabaca.

Sebab itulah sajakku bermekaran warna
sebuah perjalanan di taman-taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak ada matinya
terangkai makna ungkapan karya pujangga
di penghujung malam kupanjatkan sebagai doa.

Ketika kamu terjaga, kubacakan sebait cinta
kusaksikan sinar matamu menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi mengembang cahaya
itulah bagian terindah puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar